Jamannya masih maba dulu, saya merasa kecele ketika ikut kelas Komunikasi Arsitektur. Bayangan tentang dosen yang mengajarkan teknik-teknik bicara atau presentasi di hadapan klien seketika buyar ketika tahu mata kuliah tersebut ternyata malah membahas teknik-teknik menggambar dalam arsitektur. Yah, namanya juga masih baru, saya masih belum ngeh banget kalau media komunikasinya arsitek itu ya gambar.
Peran gambar memang sangat penting
dalam memahami arsitektur, karena itulah kali ini saya ingin membagikan
sekelumit pengetahuan umum tentang gambar dalam arsitektur, termasuk pengertian atau definisi denah, tampak,potongan, site plan, lay out,dsb.
Secara umum, menurut fungsi dan
tujuannya gambar dalam arsitektur dapat dibagi menjadi dua jenis:
Gambar presentasi atau gambar
arsitektur memang dibuat untuk keperluan showcase.
Oleh sebab itu, ia sengaja dibuat tampak seindah mungkin. Bahkan, tak jarang
gambar ini mendapat sentuhan efek dramatis agar lebih tampak impresif.
Tujuannya, tentu agar menarik perhatian dan menunjukkan pesona dari arsitektur
itu sendiri.
Meskipun demikian, aspek informatif
dari gambar tetap harus diperhatikan, karena gambar arsitektur tidak sama
dengan lukisan yang cukup indah saja, tapi harus bersifat informatif juga bagi
yang mengamati. Misalnya gambar denah, meskipun dalam denah presentasi tidak
selalu jelas manampilkan, misalnya, posisi kolom atau material dinding, gambar
tersebut tetap harus dapat menunjukkan dengan baik jenis ruang, sirkulasi, dsb.
Sesuai namanya, gambar teknik atau gambar konstruksi memuat
informasi-informasi teknis suatu bangunan dengan lebih mendetail, misalnya
material yang dipakai, konstruksi sambungan, posisi kolom-balok, plumbing (perpipaan), kelistrikan, dsb.
Gambar seperti ini dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan di lapangan.
Karena fungsinya demikian, tidak seperti halnya gambar presentasi yang memang mengedepankan
keindahan, gambar teknik sangat menekankan ketepatan dan kelengkapan gambar.
Denah, Tampak, Potongan
Gambar arsitektur sendiri ada
bermacam, seperti denah, tampak, potongan, site
plan, &lay out. Berikut
adalah penjelasan mengenai gambar-gambar tersebut beserta pengertian atau
definisinya.
Denah
Denah adalah tampak atas bangunan
yang seolah-olah dipotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00
bangunan tersebut. Bagian atas bangunan yang terpotong dihilangkan sehingga
bagian lantainya yang terlihat. Level (ketinggian) 0.00 ditentukan oleh
arsitek.
Pada gambar denah presentasi, ada
yang menggambar bagian dinding yang terpotong dengan diblok warna hitam,
sementara kolom diberi warna putih atau warna kontras lain untuk pembedaan. Ada
juga yang menggambar dinding hanya dengan satu warna saja. Sementara, pada
gambar teknik, karena digunakan untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong
tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan.
Untuk teknik penggambaran, bagian denah yang “terpotong” tadi digambar dengan
garis yang lebih tebal, sisanya digambar menggunakan garis yang lebih tipis.
Fungsi denah sendiri antara lain
untuk menunjukkan:
- fungsi ruang
- susunan ruang
- sirkulasi ruang
- dimensi ruang
- letak pintu dan bukaan
- isi ruang
- fungsi utilitas ruang (air,
listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
Layout
Secara prinsip, lay out kurang lebih
sama dengan denah, hanya saja ia digambarkan mencakup area yang lebih luas.
Jadi, tidak hanya menampilkan bangunan, gambar lay out juga dilengkapi dengan
lingkungan sekitar bangunan seperti misalnya taman, jalan, dan bangunan-bangunan
tetangga.
Kawasan
Gambar layout yang cakupannya sangat
luas melebihi kota/desa/wilayah.
Site Plan
Site plan merupakan tampak atas
bangunanbeserta lingkungan sekitarnya.
Tampak
Wujud luar fisik bangunan yang tampak secara
dua dimensi. Gambar tampak dapat digambar secara plain atau ditambah efek bayangan untuk mempertegas dimensi atau
maju mundurnya bidang pada bangunan.
Fungsi gambar tampak antara lain
untuk menunjukkan:
- dimensi bangunan
- proporsi
- gaya arsitektur
- warna & material
- estetika
Arah pandang untuk gambar tampak sendiri
tidaklah pasti. Bisa disesuaikan arah mata angin (tampak utara, tampak timur,
dll.) atau sesuai view tertentu seperi tampak dari danau, tampak dari jalan
raya, dsb. Selain itu bisa juga hanya dinamai tampak A, tampak B, dst. sesuai
keinginan arsitek yang ditentukan juga pada denah.
Potongan
Gambar dari suatu bangunan yang
dipotong vertikal dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut.
Bagian bangunan yang dipotong serta arah pandangnya disertakan dalam denah agar
gambar keseluruhan dapat dibaca secara komprehensif.
Fungsi potongan antara lain untuk
menunjukkan:
- Struktur bangunan
- Dimensi tinggi ruang
Untuk kriteria penggambaran, menggambar
potongan prinsipnya kurang lebih sama dengan denah, yakni bagian yang terpotong
digambar dengan garis tebal dan diberi notasi material bila merupakan gambar
kerja.
Artikel terkait:
Alat Gambar Dasar Bagi Mahasiswa Arsitektur
Memang benar bahwa komunikasi dalam dunia arsitektur bukan komunikasi verbal maupun tertulis, tapi komunikasi melalui media gambar. Oleh sebab itu, dalam prakteknya nanti di pekerjaan, si arsitek akan menjelaskan ke owner pemilik rumah akan desain rumah yang dikerjakannnya bukan melalui tulisan, tapi melalui presentasi gambar dan owner akan membaca setiap gambar yang ditampilkan tersebut disertai penjelasan pelengkap oleh sang arsitek.
ReplyDeleteOh ya, hampir lupa memperkenalkan diri. Nama saya Mahdalena Silvia dan saat ini bekerja sebagai arsitek di salah satu biro konsultan arsitek di Jakarta.
Semoga arsitek Indonesia semakin maju dan siap bersaing di pasar bebas Asean 2015 ini....!!!
Wassalamualaikum,
Mahdalena Silvia ST.
( ARSITEK )