Home Top Ad

Responsive Ads Here

Oscar Niemeyer adalah seorang arsitek ternama berkebangsaan Brasil yang terkenal akan karya arsitekturnya yang progresif. Pria ya...

Oscar Niemeyer, Arsitek Penjelajah Waktu





Oscar Niemeyer adalah seorang arsitek ternama berkebangsaan Brasil yang terkenal akan karya arsitekturnya yang progresif. Pria yang bernama lengkap Oscar Ribeiro de Almeida Niemeyer Soares Filho ini lahir di Rio de Janeiro, 15 Desember 1907. Niemeyer menamatkan pendidikan arsitekturnya di Escola Nacional de Belas Artes (National School of Fine Arts) di Rio de Janeiro pada tahun 1934, sebelum memulai karir arsitekturnya pertama kali di sebuah firma arsitektur lokal yang dikelola oleh Lucio Costa dan rekan-rekannya.

Salah satu momen penting dalam karirnya adalah ketika pada tahun 1956 ia ditunjuk langsung oleh  Juscelino Kubitschek, presiden Brazil kala itu, untuk memimpin proyek pembangunan ibukota Brazil yang baru, yakni Brasilia (sebelumnya Rio de Janeiro). Bekerjasama dengan Lucio Costa –mentornya dulu- yang bertugas menggarap masterplan, Niemeyer mengerjakan desain untuk beberapa bangunan utama yang akan menghiasi wajah kotanya, antara lain gedung National Congress of Brazil, The Cathedral of Brasília, The Cultural Complex of The Republic, The Palácio da Alvorada, The Palácio do Planalto, dan The Supreme Federal Court. Deretan bangunan yang dirancangnya berhasil mengundang decak kagum ketika akhirnya pembangunan proyek tersebut rampung dikerjakan pada tahun 1960.

Keberhasilannya dalam proyek tersebut membuatnya dikukuhkan sebagai kepala yang pertama memimpin departemen arsitektur University of Brasilia, diikuti oleh penunjukkannya sebagai anggota kehormatan American Institute of Architects (persatuan arsitek di Amerika Serikat) pada tahun 1963. Niemeyer juga dianugerahi penghargaan Pritzker Architecture Prize, sebuah penghargaan bergengsi dalam bidang arsitektur pada tahun 1988. Ia telah berkarya di dunia arsitektur selama lebih dari 70 tahun sebelum akhirnya ia menutup usia pada tanggal 5 Desember 2012, tepat sepuluh hari sebelum ulang tahunnya yang ke-105.

Keindahan Yang Melampaui Jamannya



Akrab dengan gambar di atas? Bagi yang belum tahu, gambar yang saya pajang tersebut adalah karakter-karakter dari film Star Trek: The Next Generation yang tayang tahun 80-90an (penggemar beratnya pasti langsung paham). Tayangan sci-fi yang selama puluhan tahun terakhir telah dibuat dalam berbagai versi film dan serial televisi ini pertama kali diciptakan oleh Gene Roddenberry pada tahun 1966. Meskipun dibuat pada masa tersebut, Star Trek dengan berani mengambil tema penjelajahan luar angkasa yang berlatarkan tahun 2100-2300 M yang teknologinya sudah begitu maju.

Gene Roddenberry bisa dibilang telah membuat sebuah lompatan imajinasi yang sangat jauh dengan Star Trek. Begitu pula Niemeyer dengan karya arsitekturnya. Karya-karyanya yang notabene dibangun puluhan tahun silam itu terasa begitu futuristis, bahkan untuk dinikmati pada masa ini sekalipun. Yuri Gagarin, kosmonot pelopor Rusia, mengaku seakan mendarat di sebuah planet asing saat tiba di Brasilia pertama kalinya dan menyaksikan sendiri karya-karya Niemeyer. Saya sendiri mengamati beberapa karyanya dan merasa bahwa sebenarnya ia tidak merancang gedung, melainkan semacam pangkalan luar angkasa atau kapal-kapal antariksa.




Barangkali Niemeyer memang penggemar science fiction, atau lebih gila lagi, sesungguhnya ia bukan berasal dari bumi (usianya saja mencapai 105 tahun, tidak banyak manusia yang hidup lebih dari 100 tahun; ia juga masih aktif bekerja sampai tahun-tahun terakhir hidupnya, bukankah ia manusia yang istimewa?). Hipotesis tersebut tentu cuma guyonan saya saja, namun, yang pasti adalah kenyataan bahwa ia adalah penjunjung tinggi nilai-nilai estetika. Bentuk-bentuk “ajaib” yang ia gubah tidak diturunkan dari langit, tapi ia dapatkan dari proses pemikiran yang matang dan eksplorasi estetika yang mendalam.

“I’ve always been prepared to go for any concession or fantasy if it results in greater visual beauty.” (Saya tidak ragu untuk berkhayal jika hasilnya memang lebih indah.)

Niemeyer memang menaruh perhatian yang lebih terhadap aspek estetika dalam proses berarsitekturnya. Bahkan, demi mewujudkan sebuah karya yang memenuhi ideal keindahannya, ia tidak ragu bila harus mengubah rancangannya pada menit-menit terakhir.

Menurutnya, kepekaan estetika adalah hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap arsitek. Meskipun demikian, banyak orang yang memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait keindahan. Bagi Niemeyer sendiri, sesuatu dapat disebut indah jika ia mampu membuat perasaan orang yang mengamatinya tergugah dan tergerak. Karena itulah ia menekankan pentingnya kehadiran unsur “kejutan” dalam karyanya. Element of surprise sangatlah penting dalam arsitektur sebagaimana dalam karya-karya seni yang lain. Prinsip-prinsip yang ia yakini tersebut membuatnya sukses merancang gedung-gedung yang selalu menarik perhatian dengan keindahan yang terkesan melampaui jamannya.




“Architecture has to be pretty. It has to amaze; to be a masterpiece. I always try to bring beauty and amazement.” (Arsitektur harus terlihat cantik. Ia harus menakjubkan selayaknya sebuah masterpiece. Saya selalu berusaha mewujudkan keindahan dan ketakjuban tersebut.) Jelaslah bahwa karya-karyanya terlihat begitu mempesona karena memang ia inginkan demikian.

Lekuk Tubuh Seorang Wanita

Amatilah rancangan-rancangan Niemeyer dan perhatikan ada sebuah benang merah yang menghubungkan semuanya: lengkungan. Sebagian besar karyanya memang kental dengan unsur lengkung dan bentuk yang berlekuk-lekuk. Kegemarannya terhadap garis-garis melengkung ini barangkali tidak dapat dipisahkan dari kecintaannya –jika tidak bisa dibilang obsesinya- terhadap wanita.





Selain sebagai seorang arsitek, Niemeyer memang tersohor pula sebagai seorang penggila wanita. Ada cerita yang menarik soal ini. Semasa remaja, Niemeyer pernah ketahuan oleh pamannya sedang memandang penuh birahi pada seorang gadis, lantas diajak ke sebuah rumah bordil. Di sana ia berpetualang sampai terpatil penyakit gonorrhea. "And the doctor prescribed methyl blue, so I was able to impress my classmates by magically peeing blue urine (dan dokter menuliskan metil biru dalam resep, jadi aku bisa memukau teman-teman sekelasku dengan kencing yang berwarna biru)," selorohnya.

Kecintaannya pada wanita juga ia wujudkan dalam bentuk yang beragam. Pada dinding kantornya, ia memajang sebuah sketsa sensual figur seorang wanita telanjang; dan sepertinya bukan kebetulan ia memilih berkantor di Rio de Janeiro, dengan pemandangan berupa garis pantai Copacabana yang berlekuk-lekuk lengkap dengan ratusan gadis berbikini berseliweran tiap harinya. Tentunya, tidak ketinggalan pula ia tuangkan kekagumannya terhadap keindahan seorang wanita dalam karya-karya arsitektur. "I take the single line of a woman then imagine a building surrounding her (Saya membayangkan sebuah garis dari seorang wanita, lalu membayangkan gedung yang mengelilinginya)," ujarnya, menjelaskan dirinya saat mulai merancang sebuah bangunan.

Oscar Niemeyer muda, sang cassanova.


Niemeyer memang menempatkan wanita sebagai sumber inspirasi terbesarnya. Ia menemukan pada tubuh wanita lekuk-lekuk yang menawan, seumpama gambaran keindahan alam semesta, seperti lekuk-lekuk gunung dan lembah, liuk sungai, dan gulung-gemulung ombak. Karenanya Niemeyer secara konsisten mengeksplorasi garis dan bentuk melengkung dalam proses berarsitekturnya. Baginya, tekukan yang tajam dan gari-garis yang kaku adalah bentuk yang tidak menghargai keindahan alam semesta.

I am not attracted to straight angles or to the straight line, hard and inflexible, created by man. I am attracted to free-flowing, sensual curves. The curves that I find in the mountains of my country, in the sinuousness of its rivers, in the waves of the ocean, and on the body of the beloved woman. Curves make up the entire Universe, the curved Universe of Einstein.”

(Saya tidak tertarik pada sudut yang tegas atau garis yang lurus, kaku, dan tidak fleksibel, yang diciptakan oleh manusia. Saya tertarik pada lengkungan yang sensual dan mengalir. Lengkungan-lengkungan yang saya temukan pada pegunungan di negara saya, pada liuk sungai-sungainya, pada ombak di lautan, dan pada tubuh seorang wanita yang tercinta. Lengkunglah yang membentuk alam semesta, alam semesta Einstein yang berlekuk.)



Eksplorasi Beton Prategang

Seorang prajurit senantiasa membekali diri dengan pedang, tombak, panah, dsb. sebagai senjata andalan dalam sebuah peperangan. Bagi Niemeyer, seorang arsitek, senjata tersebut adalah material beton prategang. Keberhasilannya menciptakan bentuk-bentuk spektakuler tidak lepas dari ketekunannya mengeksplorasi teknologi ini. Dikatakannya, beton prategang telah memberinya kebebasan untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bentuk estetis sesuai keinginannya. Kebutuhannya untuk mencari bentuk-bentuk murni (pure forms) atau menggubah arsitektur selayaknya sculpture dapat dicapai dengan material ini.

Penggunaan beton prategang secara luas telah membuat Niemeyer berhasil menciptakan “gedung-gedung yang didatangkan dari masa depan”. Secara khusus, ia bahkan menyebut arsitek yang tidak mampu memanfaatkan dan mengeksplorasi beton prategang ketinggalan zaman.

“The problem is to figure out how to utilize reinforced concrete in all the possible ways. For architecture to be good, it needs to express well the material of reinforced concrete. If not, it’s behind the times.”

(Persoalannya adalah menemukan bagaimana cara menggunakan beton prategang dalam berbagai cara yang memungkinkan. Arsitektur yang bagus harus mampu memakai material beton dengan baik. Jika tidak,ia akan ketinggalan zaman.)


0 coment�rios:

Perancangan Arsitektur 1 (6 sks) Mata kuliah studio perancangan adalah mata kuliah utama di jurusan arsitektur (bisa dilihat dari ...

Mata Kuliah Arsitektur ITS Semester 1



Perancangan Arsitektur 1 (6 sks)
Mata kuliah studio perancangan adalah mata kuliah utama di jurusan arsitektur (bisa dilihat dari jumlah sks-nya). Untuk semester satu, mata kuliah perancangan difokuskan untuk melatih kepekaan estetik mahasiswa. Tugas-tugas yang diberikan seperti membuat karya rupa atau gambar banyak mengeksplorasi elemen-elemen estetis dasar seperti bentuk, warna, pola, dsb.

Komunikasi Arsitektur (3 sks)
Meskipun judulnya komunikasi, mata kuliah ini sebenarnya membahas tentang gambar-menggambar (karena media komunikasinya arsitek ya gambar). Komunikasi Arsitektur adalah penggabungan dari mata kuliah Gambar Teknik dan Gambar Arsitektur yang dijadikan satu setelah pergantian kurikulum. Pada mata kuliah ini, mahasiswa diajarkan teknik-teknik menggambar yang baik dan benar, serta pengetahuan dasar terkait penyajian grafik arsitektur (jenis-jenis gambar arsitektur, notasi material, simbol-simbol grafik, dsb.).

Matematika Arsitektur (2 sks)
Mata kuliah ini adalah pengganti dari Kalkulus yang merupakan mata kuliah umum (diselenggarakan oleh UPMB dan perkuliahannya dicampur dengan mahasiswa dari jurusan-jurusan lain). Materi yang diajarkan rata-rata diambil dari materi pelajaran matematika kelas 3 SMA IPA seperti fungsi, integral, diferensial, matriks, dsb.

Mekanika Teknik (3 sks)
Selain di jurusan arsitektur, mata kuliah Mekanika Teknik juga diajarkan di jurusan teknik sipil. Bedanya, di jurusan teknik sipil, mata kuliah ini berkelanjutan (ada Mekanika Teknik 2 di semester selanjutnya), sedangkan di jurusan arsitektur mata kuliah ini cukup diambil satu kali. Materi yang diajarkan meliputi dasar-dasar statika gaya (gaya, pembebanan, momen, torsi, dsb.) dan aplikasinya pada suatu bangunan.

Mata Kuliah Umum (MKU): Bahasa Inggris (2 sks), Agama (2 sks).

0 coment�rios:

A : Kuliah jurusan apa?   B : Arsitektur...    A : Wah, pasti jago gambar deh. Perkara gambar-menggambar memang sudah lek...

Jadi Arsitek (Tidak) Harus Jago Gambar?



A : Kuliah jurusan apa? 
B : Arsitektur...  
A : Wah, pasti jago gambar deh.

Perkara gambar-menggambar memang sudah lekat sekali dengan dunia arsitektur. Lumrah kalau kebanyakan orang beranggapan bahwa arsitek atau mahasiswa arsitektur pastilah orang-orang yang pandai menggambar. Saking lumrahnya, saya yakin hampir semua mahasiswa arsitektur di seluruh Indonesia raya pasti pernah dapat komentar seperti yang saya tulis pada percakapan di atas. Sayangnya, pandangan tersebut akhirnya malah jadi “tembok penghalang” bagi sebagian orang, yakni anak-anak SMA yang berminat meneruskan studinya di jurusan arsitektur, tapi harus mengurungkan niatnya lantaran minder dengan kemampuan menggambarnya yang pas-pasan.

Lantas, apakah jadi arsitek memang harus jago menggambar?

Tidak mutlak harus, tapi penting. Bayangkan kita sedang bertemu dengan klien. Nggak mungkin dong bawa-bawa laptop lalu ngutak-ngatik SketchUp atau AutoCAD sementara klien kita mengemukakan desain yang ia inginkan. Tentu sangat tidak efisien. Untuk keperluan itu, membuat sketsa dengan kertas dan pensil tetap jadi juara. Atau, dengan kemajuan teknologi sekarang, tablet dengan aplikasi free-sketching. Apapun itu, keduanya tetap butuh kemampuan menggambar yang mumpuni.




Eits, yang merasa kurang jago menggambar jangan keburu putus asa dulu. Kemampuan menggambar memang penting, tapi bukan satu-satunya syarat. Arsitek tidak sama dengan tukang gambar. Jadi, ada syarat-syarat lain yang lebih penting daripada sekedar ‘jago menggambar’, seperti:

Ide dan Konsep Rancangan yang Kuat
Gambar sebagus apapun tidak akan berarti jika konsep rancangan yang diusung biasa-biasa saja atau malah buruk. Dalam arsitektur, gambar hanyalah media atau cara penyampaian, yang utama tetap rancangannya. Gampangnya, gambar itu ibarat amplop dan konsep rancangan ibarat surat. Mana yang lebih penting, amplop atau isi suratnya?  Lagipula, bagaimana bisa membuat gambar yang bagus kalau yang mau digambar aja nggak ada?

Daya Bayang Ruang yang Baik
Arsitektur pada dasarnya adalah seni mengolah ruang. Jadi ya sudah sewajarnya seorang arsitek memiliki daya bayang ruang atau kemampuan spasial yang baik.Tidak hanya membuat gambar yang terlihat bagus, seorang arsitek juga harus bisa membayangkan bagaimana “rasanya” berada pada ruang tersebut ketika rancangan tersebut nantinya telah dibangun. Dengan begitu, rancangan yang ia hasilkan bisa lebih hidup.

Kemauan dan Ketekunan
Jago menggambar saja tidak akan cukup untuk jadi arsitek bila tidak disertai dengan kegigihan. Nyatanya, kuliah di jurusan arsitektur tidak bisa dibilang mudah. Tugasnya seabrek. Sekalipun gambarnya bagus, kalau telat mengumpulkan tugas –atau malah tidak mengumpulkan sama sekali- karena malas-malasan atau manajemen yang kurang baik, ujung-ujungnya ya dapat nilai yang jelek juga.

Begitu pun sebaliknya. Meskipun hanya memiliki kemampuan menggambar yang pas-pasan, asalkan rajin dan tekun (mengumpulkan tugas tepat waktu, sering asistensi, sering membaca-baca literatur untuk meningkatkan kualitas rancangan, dsb.), hasil yang didapat tentu sepadan.

Empat tahun perkuliahan bukanlah waktu yang singkat untuk melatih kemampuan menggambar, apalagi saat kuliah tentu juga diajarkan pula teknik-teknik menggambar yang baik. Ditambah, sistem penerimaan mahasiswa arsitektur yang sekarang menggunakan tes tulis, tidak seperti dulu yang juga disertai tes gambar.


Jadi, jangan ada lagi alasan untuk membuang mimpi menjadi seorang arsitek hanya karena kemampuan menggambar yang pas-pasan. Selamat berjuang!

31 coment�rios:

Saat masih kecil, jadwal tetap saya tiap hari Minggu pagi adalah duduk manis di depan televisi dan menonton tayangan anak-anak seharian. S...

Efek Psikologis dan Karakter Warna

Saat masih kecil, jadwal tetap saya tiap hari Minggu pagi adalah duduk manis di depan televisi dan menonton tayangan anak-anak seharian. Sebagai angkatan ’90-an, tontonan favorit saya salah satunya ya ini, Power Rangers:

power rangers, lima pahlawan, super hero, warna-warni, mighty morphin, power rangers in action, power rangers formation


Yang saya tampilkan di atas adalah Mighty Morphin Power Rangers (serial power rangers pertama yang saya tonton). Meskipun versi keseluruhannya ada banyak sekali, Power Rangers selalu tampil dengan ciri khas yang konsisten: lima orang jagoan dengan kostum warna-warni. Warna yang mereka pakai jadi semacam identitas (seperti posisi pemimpin yang selalu dipegang ranger merah dan warna pink yang selalu dipakai ranger perempuan).

Tapi saya bukan mau membahas tentang Power Rangers, melainkan tentang warna. Bukan hanya bagi Power Rangers, warna juga penting bagi para desainer. Sebagai sebuah komponen visual, warna tidak hanya memperindah tampilan, tapi juga membawa karakter dan menstimulasi efek psikologis tertentu bagi pengguna atau pengamat sebuah rancangan. Contohnya, warna merah yang berkesan dinamis, enerjik, dan membangkitkan semangat. Atau warna biru yang memberi kesan teduh, tenang, dan dingin. Beda warna, beda karakter. Beda pula efeknya secara psikologis. Nah, untuk tahu lebih lanjut tentang efek psikologis dan karakter warna, berikut penjelasannya:

Putih
Memberi arti keaslian, kesan ringan, polos dan murni. Bila terlalu banyak, menimbulkan perasaan dingin, steril, dan terisolasi.

Merah Muda
Melambangkan kasih sayang dan perasaan romantis, kesan lembut serta sosok orang muda bahkan anak-anak.

Merah
Memberi kesan dinamis, enerjik, komunikatif, aktif, bersemangat, sensual, mewah, dan bersifat menstimulasi. Bila terlalu banyak, bisa merangsang perilaku agresif.

Oranye
Menggambarkan sosialisasi yang bersahabat, percaya diri, ramah dan kesan penuh harapan, kreativitas serta vitalitas. Bila terlalu banyak, bisa merangsang perilaku hiperaktif.

Kuning
Mampu memancarkan kehangatan, cahaya dan cerah, memberi inspirasi, mendorong ekspresi diri maupun kemampuan intelektual.

Ungu
Dekat dengan aura spiritualitas, magis, misterius, menarik perhatian, memancarkan kekuatan, menambah imajinasi, sensitivitas dan obsesif.

Biru
Menghadirkan kesan teduh, dingin, hening, damai, tentram, harmonis, dan merangsang kemampuan intuitif. Namun, bila terlau banyak, bisa menimbulkan kelesuan.

Hijau
Menyiratkan kesan alamiah, segar, tenang, sejuk, mendorong perasaan empati, meredakan stress dan menyembuhkan. Tapi bila terlalu banyak bisa menimbulkan kesan terperangkap.

Cokelat
Berkesan natural, membumi, stabil, menghadirkan kenyamanan, keyakinan, keamanan, kesan elegan dan akrab. Bila terlalu banyak bisa berkesan berat atau kaku.

Hitam
Mengandung kekuatan, penuh percaya diri, kesan maskulin, dramatis, penuh perlindungan, klasik dan megah. Bila terlalu banyak bisa menimbulkan perasaan tertekan.

Abu-abu
Menggambarkan kesan serius, damai, independen, dan luas. Bila terlalu banyak, bisa memberi kesan tidak komunikatif.



Kombinasi Warna

Untuk menghindari kesan monoton, satu warna bisa dikombinasikan dengan warna-warna lainnya. Ada beberapa pola kombinasi warna yang bisa dipakai. Untuk mudahnya, pergunakanlah color wheel atau roda warna seperti pada gambar di bawah ini.



Kombinasi yang pertama adalah kombinasi kontras atau komplementer. Pola ini menggabungkan warna-warna yang letaknya berseberangan pada roda warna, seperti biru-kuning, merah-hijau, dsb. Gabungan warna seperti dapat memberi karakter yang dinamis dan kuat.

Berikutnya adalah kombinasi analog, yakni gabungan antara warna-warna yang karakternya mirip atau berdekatan, letaknya bersebelahan pada roda warna, misalnya kuning-oranye, biru-hijau, dsb. Pola ini dapat memunculkan kesan harmonis.

Selanjutnya, kombinasi monokromatis yang memadukan warna dari spektrum yang sama, namun intensitasnya berbeda-beda. Contohnya, sebuah pola warna yang merupakan gradasi dari warna ungu yang sangat tua sampai ungu yang sangat muda.

Terakhir adalah kombinasi kompleks yang memadukan warna apa saja. Kunci dari kombinasi ini adalah kuantitas warna yang dipakai. Untuk menghindari kesan monoton, gunakan satu warna yang dominan dan yang lain hanya sebagai aksen.

Diolah dari Majalah ASRI edisi no. 02 Februari 2011


1 coment�rios: