Home Top Ad

Responsive Ads Here

Sebagai seorang mahasiswa arsitektur, saya bilang kuliah di jurusan ini tidaklah gampang (dan barangkali mahasiswa dari jurusan-juru...

Yang Perlu Dipersiapkan Mahasiswa Arsitektur



Sebagai seorang mahasiswa arsitektur, saya bilang kuliah di jurusan ini tidaklah gampang (dan barangkali mahasiswa dari jurusan-jurusan lain juga berkata sama soal kuliah di jurusannya masing-masing). Tapi, jangan keder duluan kalau memang mau jadi mahasiswa arsitektur. Anggap saja tantangan. Dan tantangan seberat apapun selalu bisa diatasi dengan persiapan yang baik.

Memangnya, apa yang harus dipersiapkan kalau mau jadi seorang mahasiswa arsitektur? Berikut penjelasannya yang saya tulis berdasarkan pendapat dan pengalaman pribadi:

Passion dan Kecintaan Terhadap Dunia Arsitektur
Barangkali ini klise, tapi passion seseorang terhadap sesuatu memang berpengaruh besar terhadap kesuksesannya dalam bidang tersebut. Seorang rekan sesama mahasiswa arsitektur pernah curhat melalui komentar di blog saya. Masalahnya adalah ini: merasa salah jurusan. Lantas, apa saran saya? Pastikan bahwa kamu memang cinta arsitektur. Kalau memang tidak cinta arsitektur dan merasa ngoyo kuliah di jurusan tersebut, ya buat apa dipaksakan, pindah saja jurusan lain. Istilahnya, sudah capek-capek tapi kita tidak merasa mendapat apa-apa (karena gairah kita bukan di situ).

Tapi, kalau passion kita memang di bidang tersebut, maka kesusahan yang harus kita atasi adalah pengorbanan yang sepadan untuk hal yang lebih berharga yang kita dapat diakhir nanti. Bukankah cinta memang patut diperjuangkan?

Ketekunan dan Kerja Keras
Secinta atau sepintar apapun kita menuntut ilmu dalam bidang arsitektur, saya rasa tetap saja akan gagal jika tidak dibarengi dengan ketekunan dan kerja keras. Kalau boleh sedikit curhat, kuliah saya sekarang dipastikan tidak akan selesai tepat waktu karena alasan berikut: malas.



Saya mengulang mata kuliah Perancangan Arsitektur 1 –yang bobotnya saja 6 sks dan hanya bisa diambil sekali tiap semester- sampai tiga kali bukan karena saya bodoh, tapi karena saya kelewat santai dan sering terlambat mengumpulkan tugas (atau malah tidak mengumpulkan sama sekali). Untungnya, saya sudah tobat (semoga demikian). Barangkali saya memang belum rajin-rajin amat, tapi paling tidak saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak terus-terusan menuruti kemalasan. Sekarang, perlahan-lahan IP saya mulai membaik. Jadi, kalau ada pelajaran berharga yang saya petik selama berkuliah di jurusan arsitektur adalah ini: jadi arsitek jangan malas!

Daya Bayang Ruang yang Baik
Arsitektur pada dasarnya adalah seni mengolah ruang, jadi ya wajar kalau salah satu persyaratan jadi arsitek adalah kemampuan spasial atau daya bayang ruang yang bagus. Arsitek memang menuangkan kreativitasnya pada kertas gambar, tapi setiap kali ia menggoreskan garis pada gambarnya, ia harus bisa membayangkan bagaimana jadinya ketika garis tersebut nantinya diwujudkan menjadi sesuatu yang nyata. Jadi tidak cukup hanya menggambar, tapi harus menggambar sambil membayangkan ruangnya secara tiga dimensi.

Saya pribadi suka melatih kemampuan ini dengan cara berikut: menyusun gambar. Tapi bukan menyusun gambar seperti bermain puzzle, melainkan mencocokkan dan “menyatukan” foto-foto yang berbeda dari objek yang sama. Kalau kita membuka website yang berisi kumpulan karya-karya arsitektur, biasanya kita akan disuguhi sederetan gambar serta foto objek yang diulas. Nah, yang saya lakukan adalah “memetakan” foto-foto tersebut pada gambar denah. Foto ini posisinya di sebelah mana, lalu foto yang lain posisinya dimana pada denah.

Lalu, saya akan berusaha “menyatukan” keseluruhan foto tersebut sebagai sesuatu yang utuh secara tiga dimensi. Saya membayangkan seolah-olah saya berada di objek yang tergambar dalam foto tersebut. Bagaimana rasanya berada di ruangan tertentu, lalu bagaimana rasanya ketika kita berjalan-jalan di dalamnya, berpindah dari satu ruangan ke ruangan yang lain. Dengan begitu saya tidak hanya menikmati gambar yang dua dimensi, tapi saya juga berusaha merasakan sensasi dan pengalaman ruang dari karya arsitektur tersebut.

"Menyusun" beberapa foto menjadi satu kesatuan ruang seperti bermain puzzle dalam pikiran.


Memori Visual yang Kaya
Indera penglihatan mendapat tempat yang istimewa dalam proses berarsitektur (karena itulah salah satu syarat masuk jurusan arsitektur adalah tidak boleh buta warna). Ketika kita menikmati sebuah karya arsitektur, yang pertama kali kita tangkap adalah informasi visualnya terlebih dahulu.

Proses merancang sendiri terkadang tidak lebih dari kegiatan menggali kembali memori visual yang kita miliki. Karya-karya arsitektur yang pernah kita nikmati atau amati menjadi semacam tumpukan “gambar” dalam ingatan kita. Gambar-gambar tersebut lantas kita bongkar kembali untuk dipilah-pilah mana yang cocok untuk kita jadikan inspirasi bagi karya arsitektur berikutnya yang akan kita rancang. Oleh karena itulah, penting sekali bagi seorang perancang untuk memperkaya dan memperbarui perbendaharaan visualnya.

Waktu saya masih berstatus mahasiswa baru, dosen-dosen saya kerap mengulang-ulang pesan ini: seringlah jalan-jalan, seringlah lihat-lihat. Semakin jauh kita berjalan-jalan, semakin banyak hal-hal yang bisa kita amati. Dengan begitu, sebagai seorang calon arsitek, kita bisa memiliki memori visual yang kaya.

Peralatan Gambar yang Memadai
Kalau yang ini sih sudah pasti. Namanya jurusan arsitektur, isinya ya tidak jauh dari gambar-menggambar. Otomatis, sebagai mahasiswa ya sudah sewajarnya membekali diri dengan peralatan gambar yang memadai. Memadai itu yang seperti apa? Apakah yang mahal? Tidak harus begitu. Yang penting adalah yang sesuai kebutuhan dan kemampuan.



Memang, ada ungkapan ada harga ada rupa. Semakin canggih alat gambar sewajarnya semakin mahal pula harganya. Begitu juga soal kualitas. Tapi, buat apa beli alat gambar yang canggih dan mahal kalau hasil gambarnya masih acakadut? Alat gambar memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah keterampilan kita dalam menggunakannya. Kalau memang yang pakai jago, alat gambar yang paling dasar sekalipun tetap bisa menghasilkan gambar yang tidak kalah memukau.



Demikianlah kurang lebih hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang calon mahasiswa arsitektur. Sekali lagi, semua ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jadi, kalau ada yang salah atau kurang berkenan ya mohon maaf.


Nah, gimana sekarang? Sudah siap jadi mahasiswa arsitektur?

65 comments:

  1. apa selalu gambar? tes matematika atau fisika apa nggak perlu?

    ReplyDelete
  2. apa hanya itu? gambar semua? apa tesnya nggak ada matematika atau fisikanya?

    ReplyDelete
  3. apa hanya gambar? ide? kreatifitas? ilmu fisika dan matematika nggak begitu dipentigkan toh?

    ReplyDelete
  4. pelajaran fisika atau matematikanya gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau untuk tes masuk, seleksi masuk jurusan arsitektur perguruan tinggi negeri mengikuti sistem tes tulis (sbmptn), jadi tentu ada pelajaran matematika dan fisika.

      kalau dalam perkuliahan, ada jg mata kuliah yg ranahnya hitung-hitungan seperti mekanika teknik atau matematika arsitektur (kalkulus), tapi porsinya umumnya tidak terlalu besar.

      Delete
    2. Arsitektur itu kurang lebih 30%-nya matematika praktis... Jangan dibayangkan pelajaran di sekolah arsitektur hanya melulu gambar, gambar, dan gambar (Saat menggambar di studio adalah saat paling berat selama studi. Jangan dibayangkan tentang menggambar yang indah-indah saja ya).... Ilmu fisika yang dipelajari di sekolah menengah akan sangat berguna saat ngomongin tentang ilmu struktur dan konstruksi bangunan. Tenang saja... dalam bentuk apa pun, ilmu tidak akan mubazir.


      seperti yang sudah dijelaskan pada artikel di atas, perjalanan menjadi arsitek cukup berat (bagi saya amat berat), tapi kalau sudah jatuh cinta, lain lagi persoalannya,, seberat apapun, akan tetap dilakoni.

      Delete
    3. patricia: terima kasih jawabannya. :)

      Delete
  5. saya maba arsitek its 2013 mas, wkwkwk. blognya bagus, keren. yg saya mau tanyakan, saya sebenernya ingin jadi arsitek, ya cita cita masa kecil sih. cuman setelah semester 1 selesai, kom-ars + PA saya nilainya tidak terlalu bagus, malah bisa dibilang anjlok. yang tadinya saya nggak minder, jadinya minder. apa bisa ini dikatakan tidak passion, karena kemampuan saya tidak terlalu bagus dalam menggambar, tapi hanya bercita bercita?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau mau tahu, saya dulu malah ngulang PA 1 sampai tiga kali! tapi, yang terakhir akhirnya saya lulus dan dapat nilai A. masalahnya bukan pada bakat menggambar, tapi pada kedisiplinan. yang jadi masalah pada kuliah bukan cuma perkara teknis, tapi lebih banyak juga nonteknis.

      gambar saya jauh dari bagus, tapi waktu asistensi, saya pastikan saya punya konsep desain yang matang, dan yang terpenting, saya bisa MENGKOMUNIKASIKANNYA ke dosen pembimbing dengan baik.

      ada kalanya temen2 maju ke dosen pembimbing bawa gambar, lalu bercerita apa adanya tentang gambarnya, atau malah tidak bercerita sama sekali. kalaupun bercerita, kadang yang dceritakan cuma sekedar "saya nantin mau bikinnya begini, yang ini begitu, dsb." cuma buat basa-basi asistensi doang. padahal, yang menurut saya lebih penting untuk dikomunikasikan adalah konsep dan ide rancangan. mengapa kita merancang demikian, apa yg mendasari. jadi dosen bisa menyesuaikan pandangannya dengan sudut pandang yang tepat dan bisa lebih terarah dalam memberi masukan dan penilaian.

      kalau menurut hemat saya sih begitu. :)

      Delete
    2. omong-omong, sapa dong sesekali kalau ketemu di kampus. saya ini nggak pernah ngerasain disapa anak 2013. hehehe

      Delete
  6. kata psikolog saya gak cocok, saya kurang menguasai dimensi ruang. tapi saya suka nggambar dan dari kecil pengen jadi arsitek. menurut kakak lanjutin cita cita saya gak ya? trimakasih sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau memang sudah punya keinginan yang besar untuk jadi arsitek, masa iya harus ngalah sama pendapat psikolog? :D

      Delete
  7. Kalau yang butawarna parsial memang benar-benar gabisa masuk arsitektur?

    ReplyDelete
  8. Kalau yang buta warna parsial gimana? bener-bener gabisa masuk arsitektur?

    ReplyDelete
    Replies
    1. setahu saya buta warna parsial masih belum bisa memenuhi persyaratan. tapi untuk lebih jelasnya tentu lebih baik dicek lagi peraturannya.

      omong-omong, kalau tidak salah, saya dengar pernah ada teman saya yang mengikuti terapi untuk menyembuhkan buta warna parsial. saya nggak tahu hasilnya bagaimana, tapi sepertinya terapi yang seperti itu ada.

      Delete
  9. kalo misalnya semua aspek yg telah disebutkan diatas hanya ada beberapa dalam diri saya ketekunan dan kerja keras misalnya dan pada dasarnya saya hanya suka dan berminat dalam seni menggambar karena selama SMA khususnya saat kelas 3 nilai saya dalam menggambar prespektif dan proyeksi dasar cukup baik apakah kiranya saya pantas jadi mahasiswa jurusan arsitekur? Memang Keahlian menggambar dan daya bayang ruang saya sepertinya kurang baik, namun ketika guru memberi tugas menggambar, saya merasa sedikit senang apabila bisa menyelesaikan tugas tsb dan membantu teman yg tidak bisa namun kadang saya juga akan merasa malas apabila kadang saya tidak bisa membayangkannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya rasa yang penting passionnya dulu. kalau masalah kendala semua pasti punya, karena kan nggak mungkin ada org sempurna, semua ada kekurangan. tapi kalau passionnya sudah kuat, harusnya kita bisa cukup kuat untuk menemukan cara menghadapi kekurangan2 tadi, kan?

      selamat berjuang. :)

      Delete
  10. Halo, Mas, saya maba arsitektur nih. Baca ulasan si Mas tentang arsi jadi deg2an nunggu kuliah tahun ini, apalagi dikelilingi isu tentang kuliah arsi yang lumayan buat terotak. :))
    Thank you buat postingannya yang buat saya mikir dua kali mau jajan sebelum kuliah, arsi butuh modal gede. XD
    Mohon doa restunya, Mas! *sungkem*

    ReplyDelete
  11. Thanks infonya. Semoga sukses min!

    ReplyDelete
  12. saya ingin sekali masuk jurusan arsitektur, orang tua dan orang-orang terdekat mendukung. em nilai fisika, matematika dan menggambar saya bisa dibilang lumayan bagus. tapi enggak tau kenapa saya merasa minder buat masuk jurusan arsitekur. menurut kakak kira-kira cita-cita saya perlu dilanjutin nggak ya?

    ReplyDelete
  13. saya ingin sekali kuliah arsitektur. nilai matem, fisika dan menggambar saya bisa dibilang lumayan baik. tapi saya tetep merasa minder. menurut kakak cita-cita saya perlu dilanjutin ngak ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, pertanyyan itu bukan buat saya, tp buat km sendiri. km merasa harus melanjutkan cita2mu nggak? memangnya knp km harus minder kl km merasa nilai2 km sudah bagus?

      Delete
  14. Aku suka gambar tp jujur sih gambaranku gag bagus2 bgt..
    Tp keinginanku buat jd arsitek hebat sangat kuat..
    Sekarang udah jd maba arsitektur..
    Menurut kakak gimana, apakah semangat & optimismeku ini berpengaruh baik terhadap proses perkuliahan yg akan aku jalani nnti ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. selama bisa terus dipelihara, semangat dan optimisme selalu merupakan hal yang baik :) semoga sukses!

      Delete
  15. Kak berhubung tahun ini menggunakan kurikulum 2013, ada perubahan kejurusan SMA, skrg tidak ada lagi jurusan IPA IPS dan di ganti dgn kelas minat, nah, kalau saya ambil minat Biologi, apa saya masih punya peluang untuk masuk ke jurusan Teknik Arsitektur nantinya? apakah untuk menjadi seorang arsitek harus mempunyai kemampuan hitung menghitung yang kuat sekali? karena secara pribadi, nilai rata rata matematika saya hanya 65 :(

    tapi saya senang sekali menggambar sketsa desain bangunan :) arsitek sdah menjadi cita cita saya, dan hal ini juga di dukung oleh kedua orang tua saya :)) Mohon jawabannya kak, terima kasih ^^

    ReplyDelete
  16. Kak berhubung tahun ini menggunakan kurikulum 2013, ada perubahan kejurusan SMA, skrg tidak ada lagi jurusan IPA IPS dan di ganti dgn kelas minat, nah, kalau saya ambil minat Biologi, apa saya masih punya peluang untuk masuk ke jurusan Teknik Arsitektur nantinya? apakah untuk menjadi seorang arsitek harus mempunyai kemampuan hitung menghitung yang kuat sekali? karena secara pribadi, nilai rata rata matematika saya hanya 65 :(

    tapi saya senang sekali menggambar sketsa desain bangunan :) arsitek sdah menjadi cita cita saya, dan hal ini juga di dukung oleh kedua orang tua saya :)) Mohon jawabannya kak, terima kasih ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh, kalau untuk perubahan kurikulum terbaru saya tidak tahu-menahu. coba dikonsultasikan dgn guru BK-nya yang lebuh mengerti. apapun keputusannya, semoga sukses :)

      Delete
  17. Kak saya maba arsitektur UII nih. Bentar lagi kan mau masuk kuliah, jadi sy agak kurang yakin sama diri saya sendiri kak, padahal cita2 dan keinginan sy emang mau disini dan keluarga sy basicnya pun di konstruksi dan tgb kak, tapi ya itu tadi keyakinan diri sy kurang dan sy juga gak trrlalu bagus menggambar. Jadi menurut kakak gimana?:D hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. arsitektur itu sangat-sangat luas. tidak terbatas hanya pada urusan gambar-menggambar. sejujurnya, saya sama dengan kamu, kurang begitu percaya diri dengan kemampuan menggambar serta mendesain saya. tapi saya berhasil menemukan ketertarikan yang lain: penulisan arsitektur. saya pun mulai (berusaha) membaca buku-buku arsitektur yang cakupannya macam-macam untuk menambah pengetahuan.

      jadi, saran saya, galilah arsitektur dengan lebih dalam lagi. jangan cuma terpaku sama urusan gambar-menggambar. justru, yang sering saya temui, dengan memperluas dimensi wawasan & pengetahuan arsitektur saya (dengan membaca dsb.), saya jadi terbantu dalam hal desain. pengetahuan yg luas, saat diterapkan pada konsep desain, bisa memberikan karya rancangmu nilai lebih.

      jadi, galilah lagi arsitektur yang sungguh luas itu! semoga sukses :)

      Delete
  18. Amin. terimakasi ya kak atas saran nya:) btw boleh minta email nya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. silahkan berkirim email ke akhmadimronfauzi@gmail.com

      Delete
  19. nama saya bima pratama...
    dan saya duduk di bangku 12 IPA di salah satu SMA di kota medan...


    dari kecil saya terobsesi dengan namanya arsitektur, krna saya sangat mengagumi setiap keindahan yang ada pada setiap goresan disain...
    saya sangat senang dengan yg namanya ilmu bumi (Geografi), ilmu fisika,dan menggambar...
    sejak TK saya sangat senang menggambar rumah, mobil, dan pemandangan.
    namun saya sangat kurang dalam ilmu matematika...

    saya telah belajar banyak tentang arsitektur dari brbagai macam artikel yg saya baca.. dan salah satunya menjabarkan tentang ilmu fisika dan ilmu bumi.

    dan saya mendapat kesimpulan bahwa :"ketika kita membuat disain bukan hanya gambar saja yg di perlukan tetapi tergantung dengan keadaan alam yang ada di sekitar kita..."

    berarti ketika ketika kita ingin membuat suatu disain, maka kita harus bisa mempelajari sifat dan kondisi alam. terutama dengan ketinggian, tekanan angin, iklim dan terutama konstuksi tanah...

    apakah semua itu benar ?...

    mohon penjelasannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, salut sekali kamu sudah tahu passionmu sendiri sejak masih dini. semoga cita-citamu bisa tercapai ya :)

      benar sekali, arsitek tidak bisa bersikap egois. sebab arsitektur sendiri terikat dan terpengaruh oleh banyak hal, termasuk pada lingkungan fisiknya. arsitektur yang baik tentu saja harus memperhatikan kondisi tempatnya berpijak. keterikatan terhadap tempat tersebutlah yang membuat arsitektur eksklusif satu sama lain.

      Delete
  20. Buat maba apa ada buku atau media belajar yg menjadi rekomendasi buat persiapan kuliah kak???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ditanya begitu, jawaban saya bisa macem-macem. Hahaha Tapi barangkali rekomendasi paling umum untuk maba arsitektur itu buku-buku dari D.K. Ching. Untuk konsep bisa belajar "Architecture: Form, Space,& Order" (atau "Bentuk, Ruang, Tatanan" dalam versi bahasa indonesianya). Untuk buku teknik menggambar bisa belajar dari "Grafik Arsitektur" juga dari D.K. Ching.

      Saya juga rekomendasikan buku Wastu Citra karya Romo Mangun. Karya klasik yang saya rasa patut dibaca.

      Delete
  21. maaf kak, saya ingin bertanya, saya mnegikuti test di salah satu unniv swasta, dan setelah melakukan test, saya harus melakukan test gambar karna saya memilih masuk teknik arsitektur, saya bingung perlatan apa saja yg harus saya bawa,? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, kalau untuk itu, pastinya coba tanyakan ke panitia penyelenggara saja. krn mereka pasti lebih tahu soal teknis pelaksanaan tesnya. tapi menurut sy tidak jauh dr pensil (barangkali 2B atau yg agak lebih keras kalau perlu gambar teknik, mungkin juga HB atau 2H), penghapus, drawing pen, penggaris, dsb.

      Delete
  22. Assalamualaikum bang, saya maba arsitektur thn ini..
    Saya punya kemampuan gambar yang cukup dan daya bangun ruang yang baik. Tetapi kemampuan eksak saya kurang, termasuk Fisika dan Matematika.
    1. Bagaimana dampak kedepannya bagi orang yang memiliki keadaan seperti saya?
    2. Berapakah perbandingan porsi antara materi eksak dan gambar dalam suatu mata kuliah?
    3. Apa tips terbaik bagi maba seperti saya?
    Tolong dijawab trims. Wassalamualaikum

    ReplyDelete
    Replies
    1. walaaikum salam.

      sy coba jawab satu2 ya.

      1. jangan khawatir, dunia arsitektur sendiri masih memiliki peluang yang luas untuk dijelajahi. merasa kurang dalam kemampuan eksakta, kamu bisa mengeksplorasi kemampuan kamu di bidang yg lain. misalnya desain, arsitektur lansekap, interior, dsb.

      2. sy tidak tau pasti bagaimana di tempat lain, tapi di tempat saya, kurang lebih 20%-25%. mata kuliah yang utama lebih diarahkan ke desain, bukan hitung-menghitung.

      3. tips terbaik? kalau harus memberi tips paling2 ya tips yg standar dan klise saja (tapi memang ampuh), seperti manajemen waktu yg baik, harus ekstra tekun, harus terus belajar dan mencari wawasan, dsb.

      tetapi barangkali yang menurut sy penting adalah ini: asistensi. usahakan sering asistensi ke dosen pembimbing agar km bisa menyerap ilmunya lebih banyak dan dalam, sekaligus agar dosen km bisa memberi masukan yang terarah pada desainmu.

      yg perlu diperhatikan juga adalah komunikasi. pada akhirnya, sebagus apapun desain yg kamu buat tidak akan berarti banyak kalau orang lain tidak bisa menangkap pesan yg ingin kamu sampaikan dalam desain tersebut. jadi, proaktiflah saat asistensi, pastikan dosen bisa menangkap dan memahami dengan baik konsep desainmu tanpa harus menerka-nerka.

      semoga sukses. :)

      Delete
  23. Buat masuk jurusan arsitek, tesnya apa aja ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk jurusan arsitektur di perguruan tinggi negeri, tesnya sama saja dengan tes masuk PT pada umumnya, krn arsitektur sudah masuk dalam jurusan yg di-SBMPTN-kan. tapi memang ada universitas tertentu yg menerapkan tes gambar. untuk itu, bisa dicari informasinya di masing-masing univ. terkait. .

      Delete
  24. kak,saya ingin meminta pendapat kakak :)
    sebenarnya saya masih bingung untuk mencari jurusan kuliah kak..
    setelah menerima request dari orang tua, kakak, nenek, bibi, teman, dll... saya malah makin bingung soalnya mereka kebanyakan memberi masukan yang berbeda-beda...
    akhirnya saya mencoba untuk mencari apa yang saya sukai.
    nah, saya suka menggambar apalagi menghayal haha, saya aja kesekolah suka bawa buku tambahan khusus buat corat coret. setelah mempertimbangkan, saya tertarik dengan arsitektur, apalagi kalau melihat bangunan-bangunan yang unik gitu, suka ada keinginan untuk bisa membuat yang lebih wah gitu. untuk nilai rapot menurut saya sih nilai saya tidak terlalu buruk, tapi saya kurang memahami mengenai nilai-nilai untuk masuk ke universitas.
    menurut kakak sebaiknya saya bagaimana? apakah kira-kira bisa untuk mengambil jurusan arsitektur?
    terima kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, sy tidak berwenang memberi saran sebenarnya. saran saya sih, ikuti saja apa yg menurutmu paling baik dan menyenangkan. kenapa menyenangkan? katakanlah, km masuk jurusan A karena prospek kerjanya setelah lulus nanti baik atau gampangnya, duitnya banyak. ternyata, setelah kuliah kamu merasakan tidak ada passion di jurusan tersebut. akhirnya kuliahnya malah bikin km sendiri sengsara. jadi, saran saya, kamu timbang2 lagi jurusan mana yg menurutmu paling cocok dengan kamu.

      saran-saran dari orang lain tentu baik untuk diperhatikan, tapi keputusan tetap sepenuhnya milik kamu karena kan yg menjalani perkuliahan nantinya ya kamu sendiri. :)

      apapun pilihanmu, semoga sukses ;)

      Delete
  25. kak , saya mhsswa arsitektur unimal thn ini , saya bingung , takut salah pilih jurusan . karena saya tidak trllu pintar dalam menggambar , tkt nilai nya jelek jg :( .
    saran nya ya kakak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya coba diikuti dulu dengan baik semua kegiatannya. coba selami lebih dalam lagi dunia arsitektur, baru kan kamu bisa tentukan kamu cocok atau nggak dengan jurusan ini. semoga sukses. :)

      Delete
  26. kak ronny,,
    sy klas 3 sma ,,thun dpan sy akan ke prguruan tnggi
    sy ingin skali ke jrusan arsitektur,,tp sy msih memiliki kndala sprti:
    1.Gambar sy sngt2 jelek,,sy tdk memiliki bkat sdkt pun dlm mnggambar,,bhkan tman sy mngatakan dmikian
    2.sy memiliki msalah dgn mtk n fisika
    3.tman2 sy mnyarankan utk tdak mngambil jrusan tsb,krn gmbr sy,,,
    nmun,,sy rasa sy memiliki kemampuan sprti dy imajinasi tnggi,kreatifitas,dan sy bsa berbahasa inggris dgn baik,,,
    Sy mhon saran dari kak ronny dgn spenuh hati,,krn sbntr lgi sy akan mnentuka plihan di snmptn,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. di artikel saya yg lain saya sudah pernah menulis kalau menggambar atau matematika fisika itu bukan tuntutan yg utama sekali di dunia arsitektur. atua paling tidak, di kampus saya yg saya tahu demikian (barangkali pola di kampus lain berbeda).

      saran saya sih kamu buat riset kecil2an dulu saja. cari tahu info yg banyak ttg perkuliahan di arsitektur. jangan lupa minta masukan dari org2 terdekat dan org2 yg kamu percayai.

      semoga sukses. :)

      Delete
  27. Halo kak. Saya gak sengaja ketemu blog kakak dan alhamdulillah sangat senang. Saya sekarang masih kelas 2 SMA di Makassar. Passion saya bisa dibilang kurang lebih ada di bidang menggambar. Dan setelah dipertimbangkan, saya mulai menyukai dunia arsitektur. Saya sebenarnya ada banyak pertanyaan seputar masalah ini.
    Yang pertama mungkin, ilmu-ilmu apa saja yang perlu saya permantap agar dapat masuk jurusan arsitektur?
    Apakah kakak punya rekomendasi universitas yang bagus untuk saya tempati mendaftar?
    Atau jika bisa, yang melalui jalur SNMPTN kak
    Oh ya, bisa saya minta line/ pin bbm nya kak? Soalnya ada banyak hal yg ingin saya sharing. Selebihnya, semoga sukses kak! :)

    ReplyDelete
  28. Menurut kakak enaknya ngambil jurusan arsitek ato desain produk? Aku suka kedua-duanya.. tp kalo ambil arsitek matematika & fisika nya krang banget.. sedangkan arsitek bisa masuk ke desain produk tetapi desain produk nggak bisa masuk ke arsitek.. minta sarannya dong..

    ReplyDelete
  29. Persyaratan pendaftaran Arsitek apa ajja yaaa ???

    ReplyDelete
  30. kak saya ada beberapa tanda tanya tentang jurusan arsitektur, dari dulu saya suka matematika fisika sama seni,cuma . . .
    1. mata saya silinder kak, dari dulu saya memang hobby baca. apa itu bakal ngaruh atau mempersulit saya pas test nanti? atau justru gabisa masuk?
    2. tadi di comment sebelumnya kaka ada nyinggung soal ilmu geo. sementara, kurikulum 2013 jurusan mipa kan ga mempelajari pelajaran ips kecuali lintas minat. sementara saya sudah terlanjur ngambil bahasa asing. apa nanti geografi bakal ikut di test kan kak?

    ReplyDelete
  31. bagus om, saya juga rencana mau kuliah di jurusan arsitektur,moga lewat dah......

    ReplyDelete
  32. Kak biasanya pas tes pertama arsitek pelajaran fisika dan matematika yang kluar bab apa aja ya?

    ReplyDelete
  33. Kak, saya mau tanya ni.. pelajaran fisika yang di ujikan apa" saja y? Saya ingin tau saja untuk memperdalam ilmu.. but thanks y info yg di atas... saya rasa sangat berguna.. :)

    ReplyDelete
  34. mau tanya. kalau S1 nya non-arsi tp mau ambil S2 arsi mungkin kah? akan banyak materi yg harus dikejar kah? setidaknya dasar2nya apa yg hrs dikuasai jika ingin S2 di ars? trims.

    ReplyDelete
  35. baca yang diatas jadi tambah semangat..mkasih blognya keren

    ReplyDelete
  36. Kak numpang tanya ini
    Saya berbakat dan tekun berkarya dibidang arsitek tapi saat ini saya sering menggmbr tidak menggunakan penggaris sehingga krng rapi mnrt kakak saran nya gimn yaaa
    2 klo udh jdi arsitek kerjanya dimna ya di perusahaan atau bkin sndri kak soalny saya krng bs berkomunikasi saranny:) trims
    3 and perlu modal besar g stlh jadi arsitek:)

    ReplyDelete
  37. Ka kalo sma y lulusan ips bisa masuk jurusan arsitektur engga ka

    ReplyDelete
  38. Hai kak!! Blognya bagus 😄😆
    Aku mau nanya, kira kira mata pelajaran apa yang harus aku dalemin pake "banget" kalau mau ke jurusan ini ya ?
    Contoh : jurusan kedokteran itu ngedalemin kimia dan biologi pake "banget"
    Nah kalau ini apa ya kak ??
    Makaasiiihhh kak ^_^

    ReplyDelete
  39. Ah semangat semangat arsi ITS'15 ! Doain saya ya ka :v

    ReplyDelete
  40. Assalamu'alaikum.Wr.Wb
    Saya siswa sekolah menengah jurusan IPS, sejak kecil saya sudah tau passion saya ada dibidang menggambar, saya sering juara menggambar sejak kecil, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah, tetapi saya baru punya keingin manjadi arsitek ketika salah satu guru SMA saya menyarankan saya untuk jadi Arsitek, karena ia tahu passion saya dibidang menggambar cukup baik. Dan sekarang saya ada dikelas IPS yang mana tidak ada pelajaran Fisika, dan nilai Matematika saya pun sangat minim (kkm).. saya mau tanya ka.

    1. Apakah untuk menjadi Arsitek harus pintar dalam mata pelajaran Fisika dan Matematika?
    2. Apakah ada peluang untuk orang seperti saya yg tidak menguasai Pelajaran Fisika dan Matematika?
    3. Jika ada, bagaimanakah cara saya untuk bisa memakasimalkan peluang itu?

    Mohon jawabannya ka, terimakasih ;)
    Wassalamu'alaikum.Wr.Wb

    ReplyDelete